Stretch Marks Saat Hamil: Penyebab, Pencegahan, dan Penanganan yang Tepat

Apa Itu Stretch Marks?

Stretch marks atau striae distensae merupakan garis-garis halus pada permukaan kulit yang muncul akibat peregangan kulit yang terlalu cepat. Saat jaringan kolagen dan elastin pada lapisan dermis meregang melebihi kapasitasnya, serat-serat ini dapat rusak dan menimbulkan guratan atau garis-garis yang tampak di permukaan kulit.

Ciri-ciri stretch marks:

  • Awalnya berwarna merah muda, merah keunguan, atau cokelat, lalu memudar menjadi putih keperakan

  • Timbul garis-garis yang terasa sedikit menonjol atau berlekuk saat disentuh, dan seiring waktu, bisa menjadi lebih rata dan seperti kerutan.

  • Umumnya muncul di area perut, paha, bokong, payudara, dan lengan atas

Mengapa Stretch Marks Muncul Saat Hamil?

Munculnya stretch marks pada saat kehamilan disebabkan oleh beberapa faktor utama, diantaranya sebagai berikut:

  1. Pertumbuhan perut dan tubuh yang cepat, terutama di trimester kedua dan ketiga

  2. Perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon kortisol, yang dapat menurunkan elastisitas kulit

  3. Faktor genetik, dimana seseorang memiliki kecenderungan lebih besar jika ada riwayat keluarga

  4. Usia kehamilan muda (<25 tahun), yang secara statistik lebih berisiko. Studi menunjukkan bahwa 50–90% perempuan hamil mengalami stretch marks, tergantung faktor risiko individu (JAAD, 2016).

Cara Merawat dan Mengurangi Risiko Stretch Marks

Meski tidak bisa sepenuhnya dapat dicegah, ada beberapa cara efektif untuk merawat dan mengurangi risiko munculnya stretch marks, diantaranya yaitu:

1, Gunakan pelembab secara rutin

Pelembab membantu mempertahankan elastisitas dan hidrasi kulit, sehingga kulit lebih lentur dan mampu beradaptasi dengan peregangan selama kehamilan. Oleskan pelembab minimal dua kali sehari sejak awal kehamilan, terutama setelah mandi dan sebelum tidur, pada area yang berpotensi mengalami stretch marks seperti perut, payudara, pinggul, paha, dan bokong. Gunakan krim pencegah stretch marks dengan kandungan yang telah terbukti mendukung kelembaban, regenerasi, dan kekuatan serat kolagen kulit, seperti:

  • Vitamin E, C, B5 → Antioksidan dan nutrisi kulit yang membantu produksi kolagen dan melindungi dari kerusakan.

  • Centella Asiatica (CICA) → Merangsang sintesis kolagen, memperbaiki jaringan kulit, dan meningkatkan elastisitas.

  • Shea Butter, Cocoa Butter → Melembabkan intens dan melindungi lapisan kulit dari kekeringan.

  • Hyaluronic Acid → Menarik dan mengunci kelembaban di lapisan kulit terdalam, menjaga kekenyalan.

Dengan perawatan yang konsisten, kulit akan lebih kuat, lembab, dan mampu meregang tanpa mudah robek, sehingga risiko munculnya stretch marks berkurang.

2. Kendalikan kenaikan berat badan

Menjaga kenaikan berat badan sesuai rekomendasi selama kehamilan membantu kulit menyesuaikan diri secara bertahap. Konsultasikan hal ini dengan tenaga kesehatan.

3. Konsumsi nutrisi yang mendukung kesehatan kulit

Pastikan tubuh mendapatkan asupan yang dapat membantu menjaga elastisitas dan kelembaban kulit, seperti:

  • Air putih minimal 8 gelas per hari

  • Asupan protein, vitamin C, E, seng, dan omega-3

4. Pijat lembut area yang berpotensi timbul stretch marks

Lakukan pijatan ringan dengan minyak atau krim dapat membantu sirkulasi darah dan penyerapan produk topikal sehingga dapat menjaga elastisitas kulit.

Penanganan Stretch Marks Setelah Melahirkan

Jika stretch marks sudah terbentuk, ada beberapa metode yang dapat membantu menyamarkan tampilannya. Berikut penanganan stretch marks setelah melahirkan:

1. Perawatan Topikal (Oles)

Perawatan topikal adalah penggunaan produk yang dioleskan langsung ke permukaan kulit, seperti krim, lotion, atau minyak, untuk membantu memperbaiki tampilan stretch marks. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan hidrasi kulit, merangsang regenerasi sel, dan memperbaiki elastisitas jaringan kulit.

Penggunaan perawatan topikal biasanya lebih efektif pada stretch marks yang masih baru (warna merah muda atau ungu) dibandingkan yang sudah lama (warna putih atau keperakan). Hal ini karena pada fase awal, jaringan kolagen dan elastin masih dalam proses perbaikan, sehingga lebih responsif terhadap stimulasi dari luar.

Baca Juga: Kapan Harus Menggunakan Calming Cream pada Bayi? Panduan Lengkap untuk Orang Tua

2. Perawatan Dermatologis:

Jika stretch marks sudah memasuki tahap lanjut (berwarna putih atau keperakan) atau sulit memudar dengan perawatan topikal, dokter kulit dapat merekomendasikan beberapa prosedur berikut:

  • Laser Fractional Non-Ablative

Menggunakan sinar laser untuk merangsang produksi kolagen baru di lapisan dermis tanpa merusak permukaan kulit. Hasilnya, tekstur kulit menjadi lebih halus dan guratan terlihat lebih samar.

  • Microneedling

Teknik menggunakan alat dengan jarum mikro halus yang membuat tusukan kecil di kulit untuk memicu proses penyembuhan alami dan pembentukan kolagen. Dapat dikombinasikan dengan serum khusus untuk hasil lebih optimal.

  • Chemical Peeling

Menggunakan larutan kimia tertentu untuk mengelupas lapisan kulit terluar, sehingga sel kulit baru yang lebih sehat muncul di permukaan. Peeling juga membantu meratakan warna kulit di sekitar stretch marks.

  • PRP (Platelet Rich Plasma)

Prosedur dengan menyuntikkan plasma darah yang diperkaya trombosit dari tubuh pasien sendiri ke area stretch marks. PRP mengandung faktor pertumbuhan yang mempercepat regenerasi kulit dan perbaikan jaringan.

Kesimpulan

Stretch marks saat hamil merupakan kondisi alami yang dialami oleh sebagian besar wanita, akibat perubahan fisiologis dan hormonal dalam tubuh. Meski tidak dapat dicegah sepenuhnya, langkah-langkah seperti perawatan kulit topikal, hidrasi, kontrol berat badan, dan nutrisi seimbang dapat membantu mengurangi risiko dan tingkat keparahan.

Perawatan pasca melahirkan bisa membantu memperbaiki tampilan stretch marks, terutama bila dilakukan sejak awal setelah muncul. Pendekatan yang tepat akan mendukung kesehatan kulit sekaligus meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan diri selama masa kehamilan dan setelahnya.

Previous
Previous

Stretch Marks During Pregnancy: Causes, Prevention, and Proper Care

Next
Next

Understanding Baby Cries: Hungry, Tired, or Uncomfortable?